Bab I ( pembuka )
Pendataan Dan Validasi Realisasi KJP di
Sekolah Dasar Negeri 19 Pagi Kramat Jati Dalam Penerapan Mata Pelajaran
Character Building Bersama Teach For Indonesia
Kelas : LF21
Dosen : Nuah P. Taringan
(D3721)
Tanggal Kegiatan : Rabu,13 oktober 2015
Pukul : 09.00-12.30
Tim
Yang Hadir
Ketua : Natasha Evanti (1701297173)
Anggota : Revaldo Setiawan (1701289612)
Felizia Aulia Giustidy (1701324533)
Vivian Sutiono (1701313252)
Dinda Dwipuspasari (1701310710)
Faszry Syamsi Firdaus (1701332680)
Angelica
Carolina (1701299241)
Tahsia (1701291440)
Bab II ( isi )
A.
Persiapan Pelaksanaan Acara
Dalam
mengerjakan tugas bersama TFI kali ini, persiapan kami yang pertama kali adalah
mencari sekolah yang akan kami kunjungi untuk dilakukan pendataan dan validasi
KJP, dan 8355, setelah beberapa kali mendaftar, kami terdaftar untuk mendata dan
memvalidasi data di Sekolah Dasar Negeri 19 Pagi Kramat Jati Dan SMAN 62
Jakarta. Setelah mendapat sekolah, yang kami lakukan selanjutnya adalah meminta
dokumen/file yang ada pada TFI untuk mengerjakan tugas kami. Setelah
file yang dibutuhkan lengkap, lalu kami melakukan kunjungan pertama kalinya pada Jumat 9 oktober 2015
ke SMAN 62 Negeri Jakarta, dengan berbekal surat izin dari Pemprov DKI, kelompok
kami meminta izin untuk melakukan pendataan di sekolah tersebut, namun sekolah
meminta dokumen lain yang berisikan nama kelompok kami dan surat izin dari Universitas, sehingga kelompok kami pun kembali dan menuju ke SDN 19 Pagi
Kramat jati.
Hal
yang sama kami lakukan saat sesampainya di SDN 19 Pagi Kramat Jati, kami meminta izin pada kepala sekolah SDN 19 Pagi Kramat Jati yaitu kepada
Ibu Suminah untuk melakukan tugas kami dengan menunjukan surat dari Pemprov DKI
tersebut, dengan berbaik hati Kepala Sekolah SDN 19
Pagi Kramat Jati membolehkan kami mengerjakan tugas kami pada Selasa 13 October 2015.
Pada tanggal 13 October 2015 kami
melakukan wawancara dengan murid yang menerima KJP di sekolah tersebut. Kepala
Sekolah SDN 19 Pagi Kramat Jati meminta kami untuk meunggu di Musholla sekolah,
sementara ibu Suminah memanggil anak
yang bersangkutan. Tak lama setelah itu, anak-anak tersebut datang dan kami
memulai melakukan wawancara sesuai dengan instrumen pertanyaan yang sudah kami
siapkan. Anak yang kami wawancara sebanyak 47 orang, mereka datang bergantian
agar tidak mengganggu pelajaran dan yang sudah selesai menjawab keseluruhan
instrument pertanyaan dapat kembali ke kelasnya, secara bergilir murid lainnya
datang dan menjawab instrument
pertanyaan itu. Kelompok kami berjumlah 8 orang, sehingga 1 anggota kelompok
mewawancara sekitar 5-7 orang murid.
B.
Metode yang Digunakan
Metode
yang kami gunakan dalam mengerjakan tugas kami adalah mewawancara. Kami
mewawancara secara lisan menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah
dimengerti oleh anak seumur mereka (karena kita mewawancarai anak SD). Jika
mereka tidak mengerti kami mencoba menjelaskan dengan contoh-contoh yang mereka
mengerti, sejauh ini anak-anak mengerti dan menjawab dengan antusias
pertanyaan-pertanyaan kami. Akan tetapi hanya beberapa anak yang tidak tahu dan
tidak mengerti (diam) Karena menurut kelompok kami, anak tersebut masih cukup
kecil yaitu masih duduk dikelas 2 sekolah dasar.
C.
Pengukuran Kinerja Yang Sudah Digunakan
Survey
eksternal: Dalam melaksanakan tugas ini kami mewawancarai anak-anak yang
menerima KJP (Kartu Jakarta Pintar), setiap anggota kelompok masing-masing
bertanggung jawab untuk mewawancarai dan memvalidasi data anak sejumlah 5-7
orang, lalu mengupload hasil data tersebut di google docs yang sudah disediakan
TFI. Hal yang pertama kali kami lakukan saat wawancara adalah menanyakan nama siswa
,kelas ,dan umur mereka. Setelah itu kami melanjutkan ke pertanyaan yang sudah
disiapkan oleh TFI. Saat sedang dilakukan wawancara kebanyakan dari mereka
sudah paham tentang KJP sehingga ketika kami mewawancarai mereka pertanyaan
yang kami berikan mereka dapat menjawabnya dengan mudah (hanya berberapa
siswa saja).
Survey
internal: Menurut kelompok kami, kami semua sudah maksimal dalam menggerjakan
tugas ini. Kami semua sudah mempunyai job desk masing-masing sehingga pembagian
tugas lebih jelas dan teratur. Dalam hal disiplin waktu, kelompok kami
semuanya selalu datang tepat waktu seperti yang dijanjikan sehingga tidak membuat
anggota yang lain menunggu dan Kami semua juga berkontribusi aktif dalam hal
penyampaian ide-ide sehingga tidak hanya satu orang yang memegang kendali
sediri. Kelompok kami dibagi menjadi berbagai divisi seperti Koordinator,
Bendahara, Sekertaris dan Blogger. Dimana tugas dari coordinator mempersiapkan
file-file dan data serta menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan saat
dilapangan dan berhubungan langsung dengan pihak sekolah. Bendahara bertugas
dalam pencarian dana (foto copy, print data, transportasi, dll) agar kelompok
kami dapat sampai lokasi. Blogger dan sekertaris bertugas dalam pembuatan Blog
atau laporan yang wajib diposting perminggunya. Akan tetapi kami setiap anggota
tetap berkontribusi aktif dalam penyusunan laporan dan kegiatan ini.
BAB III ( penutup
)
Hasil dari kegiatan yang kami
lakukan adalah mendapat jawaban dari anak murid yang menerima KJP lalu kami
menginputnya ke dalam google docs yang disediakan oleh TFI, jawaban dari mereka
beragam, menurut kami hampir semua murid memang benar-benar layak untuk
mendapatkan KJP karena rata-rata orang tua mereka kerjanya tidak menentu dan
mendapatkan penghasilan juga yang tidak tetap, serta kebanyakan dari mereka
juga tidak memiliki tempat tinggal milik sendiri melainkan kebanyakan dari
mereka mengontrak, bahkan juga ada beberapa anak yang sudah tidak memiliki
orang tua mereka ditinggalkan oleh orang tua mereka dan tinggal bersama nenek
atau kakeknya, selain itu ada beberapa anak juga yang selepas pulang sekolah
harus mengamen dijalanan untuk membantu orang tua mereka, ada juga anak yang
dipaksa oleh orang tuanya untuk menjadi pengamen bahkan terkadang mereka sampai
1 minggu tidak sekolah karena mengamen. Namun dari hasil wawancara kami, kami menemukan
ada kejanggalan pada beberapa anak, berdasarkan pengakuan mereka ,mereka
mengaku memiliki sepeda motor lebih dari 1 dan memiliki handphone keluaran
terbaru yang harganya mencapai jutaan rupiah, tentu ini sangat disayangkan
karena ada bantuan pemerintah yang salah sasaran. Kami berharap dari hasil
wawancara kami dan jawaban mereka, dapat membantu pemerintah untuk mendata
anak-anak yang memang benar-benar layak untuk mendapatkan bantuan.
Kesimpulan
dari kegiatan yang kami lakukan ini dalam mata kuliah CB professional
development adalah membantu pemerintah dalam melakukan projectnya yaitu KJP (Kartu Jakarta Pintar) untuk membantu dan meringankan beban dari masyarakat
yang kurang mampu untuk bisa melanjutkan pendidikan. Kami membantu pemerintah
dengan cara mewancarai anak-anak yang menerima KJP apakah mereka memang
benar-benar layak dan berhak mendapat fasilitas dari pemerintah atau tidak, agar bantuan dari pemerintah tidak salah sasaran atau dimanfaatkan oleh
orang-orang yang ingin mengambil keuntungan sendiri. Kami turut bangga dan
senang hati terlibat dalam hal ini, karena kami menganggap bahwa kegiatan ini
akan berdampak baik untuk kedepannya agar anak-anak di Jakarta tidak putus
sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak.
Kedepannya
dalam menyelesaikan project selanjutnya yaitu 8355 kami akan berusaha lebih
baik lagi dan memperbaiki setiap kekurangan agar semua pekerjaan yang kami
lakukan bisa sempurna dan tidak ada lagi kesalahan, kami akan lebih maksimal
dan teliti lagi dalam melakukan pengecekan data, serta lebih siap dan kompak
dalam berkunjung ke sekolah agar semua data yang dibutuhkan untuk digunakan
bisa dipersiapkan sebelumnya tanpa ada yang kurang atau tidak lengkap. Jumlah
anak yang kami wawancarai pada saat itu berjumlah 47 anak yang rata-rata
terdiri dari kelas 2-5 karna sebagian besar yang menerima KJP adalah murid SD
kelas 2-5.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar